Kamis, 03 November 2016

Sidang 1- 6 Ketua KNPB Steven Itlay Di bawah Tekanan TNI-POLRI


Sidang Ke enam Ketua KNPB Timika, Stven Itlay
Timika, Knpbnews--- Sidang demi sedang sejak awal sampai kemarin sidang kelima Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Timika, di laksanakan di bawah tekanan TNI-POLRI.

Sidang pertama Kapolres Mimika publikasi media lokal Timika bahwa akan turunkn kekuatan lengkap dengan bersenjata lengkap seperti medan perang  untuk pengawalan Tuan Steven Itlay oleh pasukan khusus.
Dalam persidangan sesuai keterangn dari saksi namun hasilnya tidak terbukti degan tuduhan makar dan hasutan, karena keterngan 7 orang saksi membingungkan Hakim, masih bertentangan kureang jelas dengan Berita Acara  Pekara (BAP) dari kepolisian dan surat Dakwaan yang dibbuat oleh Jaksa Penunutut Umum (JPU).

Baca juga: RAKYAT PAPUA SIPAP MENYAKSIKAN PROSES PERSIDANGAN STEVEN ITLAY

Karena kasus ini menggangu Indonesia maka sidang berlangsung  dikepung dengan kekuatan Militer TNI-POLRI, Bais, Bin dll.
Siang Pertama: Mereka datang pakai orang  Non papua dalam kondisi mabuk bahkan depan kepolisian membawah minuman lokal s sopi sempat ditawar kepada keamanan KNPB di ajak Minum namun ditolak dan tinggalkan dia dan pindah tempat lain.
Baca juga Seputar Sidang Ke-I:  
Sidang Kedua: TNI POLRI Turunkn kekuatan seperti medan perang, pengawalan ketat oleh pasukan khusus & juga datankan orang non papua menggunakan bendera merah putih tutup mulut dan kepala & dipenuhi dalam ruang bersidangan pada hal keluarga dan kerabat kerja tuan Steven Itlay dabatasi.
 Baca juga Seputar Sidang Ke-II: 
Sidang ketiga: TNI POLRI turunkan kekuatan penuh & peralatan lengkap dan jaga ketat dari luar hingga dalam ruang sidang bahkan keliling kantor dan datangkan orag2 non papua menggunakan kaos merah putih, pasang bendera merah putih dpagar maupun jalan masuk PN sampai ruangan sidang.
Baca juga Seputar Sidang Ke-III:
Sidang Keempat: sama dengan sidang ketiga dan sempat TNI POLRI pake org papua datang mengambil gambar & bergabung dengan orang2 non papua dan sedang sidang dimulai salah seorang ibu cerama dalam Firman Tuhan Depan kantor PN tiba2 beberapa tehel tembok kantor PN berjatuhan namun tidak ada korban.
 Baca juga Seputar Sidang Ke-IV
Sidang kelima: TNI POLRI turunkan anggota dengan senjata lengkap dan jaga ketat dan sidang dibatalkan dan akan berlanjut pd 2 nov 2016 kemarin.
Baca juga Seputar Sidang Ke-V
Sidang Ke enam: turunkan anggota kepolisian dan brimob dipenuhi kantor PN Timika dan tuan Steven Itlai dikawal oleh mobil perintis dan beberapa anggota polisi, keluarga dan rakyat papua dilarang masuk maka pulang dengan rasa kekecewaan berat terhadap TNI POLRI.
Saat sidang berlangsung TNI POLRI Timika pake orang papua dpengaruhi minuman keras disebut alkhol dan datang ikut persidangan namun keamanan KNPB cepat amankan dan arahkn ke kantor KNPB TIMIKA untuk meminta keterangan. Setelah selesai sidang KNPB & PRD arahkan rakyat ke kantor untuk memberikan arahkan persidangan yang akan datang.
Baca juga Seputar Sidang Ke-VI
Sidang selanjutnya pada jumat 11 Nopember 2016 dengan agenda pembelahan/pleidoi dari Penasehat Hukum dari Steven Itlay.
Pengurus KNPB dan PRD Wilayah Timika memohon seluruh komponen rakayat papua mohon panatu dan dukungan doa agar proses persidangan berjalan dengan aman dan lancar. karena indonesia mencari jalan keluar untuk menciptakan konflik untuk pengalian isu. 


Rabu, 27 Juli 2016

Aparat TNI, POLRI Berhasil menciptakan Konflik Horizontal Di Timika Papua



Perang suku ditimika papua kembali mencekam
Suara Duka - Kolonial Indoneia Melalui Aparat TNI, POLRI Berhasil menciptakan konflik Horizontal di Timika Papua.

Perang suku ditimika dari tahun ke tahun, bulan ke bulan minggu ke minggu, hari ke hari Konfik berkepanjangan Timika-Papua dimainkan oleh kerja-kerja Badan Inteljen Indonesia (BIN), karena dari perang antar kelompok atau perang antar suku baik suku suku yang ada di Papua maupun suku-suku Pendatang luar Papua, pihak  pemerintah dan aparat kemanan (Tni-Polri) tidak Pernah ungkap pelaku sebenarnya  secara hukum dan aturan Indonesia.
Pada hal hasil Investigasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dari pihak Tni-Polri sangat tahu jelas, pelakunya sudah ketahui, namun semua di sembunyi mati karena aktor utama konflik Horizontal di Timika adalah jelas BIN. Sumber terpercaya disampaikan anggota kepolisian polres Mimika, namanya tidak sebutkan, untuk menjaga keamanan.
BIN, telah berhasil memegang kepala-kepala suku perang di Timika (Kwamki Narama) dan membayar mereka untuk terus melakukan perang suku. Tujuan utama adalah "Mau Berusaha  untuk memadamkan Gerakan-gerakan perjuangan KNPB di Timika,  melalui perang Suku menjadi musuh, peca bela rakyat papua".
Sudah terbukti jelas bahwa “TNI/POLRI, jadi aktor perang suku di Timika dan Freeport jadi donatur untuk membayar kepala-kepala suku perang. Perang suku di timika ini hanya segilintir orang saja. Lebih dari 200san suku yang ada di timika ini “perang di Timika di mainkan oleh kelompok Militer yang diorganisir supaya daerah amungsa kacau, karena didaerah ini jumlah penduduk sangat banyak baik dari orang asli Papua dan orang dari luar Papua.
“Timika selalu konflik, karena Timika daerah yang penduduknya banyak, yang mencari makan di Pemerintah Kolonial Indonesia dan Perusahan Raksasa PT. Freeport Indonesia yang beroperasi di Tembagapura sejak Tahun 1960-an sampai saat ini. Beredar uang juga sangat banyak kota ini, sehingga masalahpun semakin bertambah. Jadi, dengan situasi ini dimanfaatkan oleh oknum Bin Indonesia,” jelasnya.
Kekacauan datang dari PT. Freeport Indonesia.
Dari sejak masuknya PT. Freport Indonesia banyak rakyat dikorban. PT. Freeport masuk sejak 1967 dilakukan oleh Indonesia dan Amerikat Serikat sebelum Indonesia menguasai diatas tanah Papua. PT. Freeport tidak melibatkan penandatangan MOu dengan masyarakat asli yang punya hak ulayat. PT.Freport hadir kepentingan Amerika Serikat sebelum melaksanakan PEPERA tahun 1969. PT. Freeport masuk ditanah Papua awal pemusnahan bagi Bangsa Papua, PT. Freepor hadir untuk mengacau balaukan kerukunan antar suku-suku yang biasa hidup rukun dan tentran sebelum masuk Freeport dan Freeport hadir untuk menciptakan konflik antar suku dengan dana satu persen. Dana satu persen adalah untuk membiayai perang suku di Timika, Freeport adalah konseptor, kreator dan donator untuk pembunuhan bangsa Papua pada umumnya dan pada khususnya rakyat Papua di Timika, Freeport membiayai TNI/POLRI untuk membunuh pejuang kebenaran di Timika, seperti Jenderal Kelly Kwalik. Jadi Tiap Minggu Kacau (TIMIKA) dan Minggu-Minggu Kacau (MIMIKA) adalah Konseptor, Kreator dan Donator ialah Freeport milik kapitalisme Amerika Serikat.
Kekacauan datang dari Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika
Tiap Minggu Kacau (TIMIKA) dan Minggu-Minggu Kacau (MIMIKA) adalah otak juga adalah Pemerintah Daerah Mimika, Mengapa? Karena Pemerintah Daerah Mimika biasa membiaya Makanan, Minuman, kendaraan dan dana untuk melancarkan perang suku di Timika, umpanya perang suku di Kwamki Lama, sekitar 50-lebih kali perang. Setelah sekian puluhan sampai ratusan bahkan sampai ribuan orang korban dengan perang, setelah itu Pemerintah Daerah Mimika mengiapkan dana bayar kepala. Masyarakat tahu bahwa setelah kita perang nanti kita dapat uang jutaan perkepala maka masyarakat biasa berperang. Masyarakat tidak pikir bahayanya perang. Masyarakat menjual nyawa dengan uang Indonesia. Masyarakat tidak pikir hidup ini satu kali saja dan tidak ada kesempatan setelah meninggal. Jadi Tiap Minggu Kacau (TIMIKA) dan Minggu-Minggu Kacau (MIMIKA) diciptakan oleh Pemerintah Timika, bahkan Pemerintah Propinsi juga terlibat seperti kemarin tanggal 27 Mei 2014 rombongan Gubernur hadir menjanjikan untuk akan membayar perkepala.
Kekacauan datang dari Militer Republik Indonesia di Timika
Hukum Indonesia tak berguna justru uang yang berperang demi nyawa orang lain, dimana ada masalah disitu ada proyek sifat dan watak Militer Indonesia. Kalau tidak ada masalah atau perang suku nanti dompet TNI/POLRI akan habis, hal-hal ini sering terjadi Papua  dan Timika pada khususnya. Paling ironis lagi perang antar kelompok di timika juga pemegang hukum dan ham Polisi dan Tentara juga memanfaatkan situasi perang tersebut. Aparat  kemanan menjadikan lahan bisnis. Perang antar kelompok menjadikan projek. Perang Suku antara Suku Dani dan Moni ini Pemerintah Timika membayar memberikan Uang untuk proses penyelesaian konlik vertikal kepada  pihak keamanan  yakni Polisi dengan Rp. 1 Milyart dan pihak Tentara 1 Milyart.

Uang-uang ini untuk demi proses penyelesaian dibayar uang namun masalah belum menghasilkan berdamai kedua belah pihak. Didalam perang suku banyak oknum terlibat terlibat yakni Inteljen Negara Indonesia (Bin), Tni-Polri Memfasilitasi seperti makanan, minuman, Transportasi.Tiap Minggu Kacau (TIMIKA) dan Minggu-Minggu Kacau (MIMIKA) Konseptor, Kreator dan dan Eksekutor ialah BIN, BAIS, Barisan Merah Puitih, LMA dan TNI/POLRI untuk memperbesar dompet mereka. Rakyat tidak ada untungnya.
Kekacauan datang dari Orang Indonesia (Melayu)
Tiap Minggu Kacau (TIMIKA) dan Minggu-Minggu Kacau (MIMIKA) juga datang dari orang pendatang yang datang di kota Timika untuk mencari makan, Orang Pendatang rakyat Indonesia memakai dengan alat tajam seperti Panah Wayar, Parang Panjang, dan dibekap oleh TNI/POLRI dengan senjata. Setiap kali masalah antara orang Papua dan orang Melayu (Indonesia) terjadi dipihakrakyat Indonesia dibekap oleh TNI/POLRI dengan kekuatan senjata. Kalau masyarakat Papua dengan Papua sendiri mereka tidak biasa respons karena nanti tidak ada uang pengamanan, TNI/POLRI biasa tunggu sampai jatuh korban melewati puluhan orang atau ratusan orang setelah TNI/POLRI mengaduh dana ke Pemerintah dan DPRD jadi yang biasa menyetujui untuk Tiap Minggu Kacau (TIMIKA) dan Minggu-Minggu Kacau (MIMIKA) ialah Aparat Penegak Hukum Republik Indonesia di Timika-Papua
Kekacauan datang dari Orang Papua yang dipakai oleh Militer Indonesia.

Tiap Minggu Kacau (TIMIKA) dan Minggu-Minggu Kacau (MIMIKA) juga yang menjadi Eksekutor di lapangan ialah anggota Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Stategis (BAIS), Lembaga Musyawarah Adat (LMA), Barisan Merah Putih (BMP). Anggota BAIS orang Papua yang masuk kedalam merencakan strategis untuk baku  perang dan anggota BIN orang Papua yang masuk kedalam akan eksekuti dilapangan. Otaknya BIN dan BAIS maka kepala perang dikendalikan oleh BIN dan BAIS, apalagi masyarakat gunung itu kalau perang antar suku adalah system komando jadi gampang sekali BIN dan BAIS bermain ditingkat ini. Perang Suku juga terstrukur seperti ada kepala perang, komanda operasi, komandan intelijen, komandan Strategis, komandan Pendanaan, komandan logistic, komandan pembukuan dan laporan. Jadi disitu BAIS dan BIN bermain.

Sumber ; KNPBNEWS

POLISI ANCAM 2 AKTIVIS KNPB DI PENCARA TIMIKA

Knpb Timika News___Pada hari ini Selasa, 26 Juli 2016 sekitar jam 3:00 Wpb Para Aparat Kepolisian Polres Mimika pergi bertemu Sem Ukago dan Yanto Awerkyon, di Tahanan Mako Brimob Detasemen B Mil Km 32 Timika.

Saat kepolisian tiba di tahanan mako brimob bertemu dengan Yanto dan Sem, polisi menekankan kepada yanto dan ukago untuk menjadi saksinya STEVEN ITLAY.

Yanto dan Ukago menolak tawaran Gula-gula manis ini dari polisi untuk jadi saksinya steven Itlay maka, mereka di tekan sampai diancam akan di pukul.

para aparat kepolisian sudah terlanjut kena jerat yang di pasang Oleh KNPB maka suka tidak suka harus terima resiko. atas terlanjut di kenakan pasal Makar kepada Tn. STEVEN ITLAY yang menjabat sebagai Ketua Umum Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Timika.

Ya inilah "KEBENARAN" TUHAN Allah sedang dinyatakan kepada semua rakyat Papua. Kebodohan dan ketipuan boleh saja Indonesia (PENJAJAH) mengkelabui atas kesalahan tetapi "KEBENARAN" itu milik TUHAN maka perlahan-lahan juga semakin dinyatakan.

Sebelumnya para Kepolisian Polres Mimika sempat juga kasih panggilan kepada ke 6 orang Anggota simpatisan untuk jadi saksinya Yanto dan Sem.mereka ini sudah dibebaskan setelah di tangkap pada 12 juli 2016, tetapi karena tidak ada saksi untuk Yanto dan Sem maka terpaksa Kepolisian kasih keluar Surat Panggilan untuk ke 6 orang ini. 

Mohon di advokasi !
http://knpb-timika.blogspot.co.id/

SIAPAKAH AKTOR PENCIPTA KONFLIK PERANG SUKU DI TIMIKA-PAPUA

SIAPAKAH AKTOR PENCIPTA KONFLIK PERANG SUKU DI TIMIKA-PAPUA…?
====================================================
Sudah 54 tahun lebih Orang Papua jatuh korban di atas tanah Papua hanya karena Freeport. Ribuan orang Papua terus menjadi buruan Militer Indonesia (PENJAJAH) di atas tanah Bumi Amungsa Ini, Darah orang Papua terus mengalir di bawah kaki Gunung “NEMANGKAWI”. 

Dimanahkah Jati diri anda sebagai Pemimpin ?
Kepada Yth. Bupati Kab.Mimika Eltinus Omaleng dan Ket. DPRD Mimika Elminus Mom di manakah harga diri kalian sebagai orang Papua yang punya Martabat dan Marifat yang begitu Elok yang di karuniakan Oleh TUHAN Allahmu di Tanah Mimika Ini.

Tidak Malu kah Bapak. Eltinus Omaleng dan Elminus Mom. Perang suku saja yang sedang terjadi di Timika anda sebagai pemimpin tidak mampu untuk mengamankan. Sekarang terbukti bahwa Ketua DPRD Mimika Elminus Mom sendiri yang menjadi AKTOR Perang suku di timika. Dan mengatakan KNPB itu ANARKIS ! manakah yang benar..?

Akibat dari perang suku Mengakibatkan 5 orang warga sipil dari Komplexs Yileale Korban dinyatakan (Mati), serta harta dan Rumah di bakar habis akibat dari Komando perang Elminus Mom yang sekarang menjabat sebagai ketua DPRD Kab.Mimika, anda sendiri belum koreksi diri berarti jangan bicara buru-buru di Media Online, karena Rakyatmu sedang menangis !
Apakah KNPB Timika Benar ANARKIS ?
===========================================
Yth. Bapak BUPATI Timika “Eltinus Omaleng” dan Ket.DPRD “Elminus Mom” tidak merasa salahkah kalu Pimpinan yang menjadi AKTOR perang suka yang sekarang menjadi perhatian khusus untuk TNI/POLRI sekaligus menjadi lahan “BISNIS” untuk kedua pimpinan Bapak Eltinus Omaleng dan Elminus Mom.

Knpb tidak pernah Meresahkan Rakyat serta membuat ANARKIS di kota timika dan Papua pada umumnya. Hanyalah kesadaran rakyat Papua yang ingin merdeka dan mencapai hak dan cita-cita leluhurnya di atas tanah Papua dan sekaran menjadi isu Global di tingkatan dunia Internasional.

Tanggal 30 juli 2016, KNPB merencanakan akan melakukan “Ibadah Pengucapan Syukur” atas Aplikasi rakyat Papua melalui ULMWP telah di terima di MSG maka seluruh Komponen dari WPNCL,NFRPB,PNWP-KNPB berserta seluruh Denominasi Gereja Entah Pemerinta akan ikut melaksanakan kegiatan pengucapan syukur ini di Kantor (Organisasi Papua Merdeka) OPM KNPB-PRD Wilayah Bomberay Bendungan Timika-Papua.

KNPB tidak pernah membuat rencana untuk turun jalan, hanyalah Intelijen salah lapor kepada pemerintah daerah dan kepada Kapolres Mimika maka, seorang Bupati dan DPRD bisa menanggapi isu ini dengan serius, kami sampaikan bahwa kegiatan kami ini bukan Anarkis !

Kami akan tetap melakukan kegiatan “Pengucapan Syukur “ di Sekretariat KNPB Timika pada 30 Juli 2016 sesuai dengan Agenda kami. 

Sungguh benar Perang suku di timika ini telah menjadi lahan Bisnis Untuk Bupati dan DPR timika. sekaran Ketua DPR saja menjadi Kepala Perang yang sekarang menjadi rakyat Papua Korban berjatuhan berentetan bagaikan Binatang. belum bisa di amankan, kemudia bilang KNPB anarkis waahhhhh !

Kawan coba lihat Video ini simak dan Menanggapi baik-baik ada apa dibalik ini Ketua DPR dan Bupati Timika bisa katan seperti ini.

Mohon di Advokasi !
By. Wendanax'soon Nggembu Enggilek

Sumber: http://knpb-timika.blogspot.co.id/